Salah satu tantangan dalam praktek sehari-hari dewasa ini adalah melakukan diagnosis dan terapi COVID-19. Emerging Infectious Disease paling anyar akibat infeksi virus corona ini rupanya telah menyebabkan dampak kepanikan dan popularitas yang sangat kuat di masyarakat. Berbagai berita kematian akibat penyakit infeksi COVID-19 menyebabkan paranoia massal.
Kesulitannya terletak di timing, di mana saat ini kita berada di musim pancaroba. Di saat yang bersamaan terjadi peningkatan kasus DBD dan ISPA, yang presentasi klinisnya mirip dengan COVID-19. Tentu saja, hal ini menyebabkan kepanikan di kalangan pasien, "apakah saya terinfeksi corona?"
Dampaknya, kebutuhan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter akan sangat meningkat akhir-akhir ini, di tengah himbauan stay at home. Tapi, bagaimana sih sebenarnya gejala COVID-19 dari hari ke hari? Atau bahasa kerennya "The Natural History of Disease COVID-19"?
Gejala COVID-19 Dari Hari ke Hari
Di beberapa panduan resmi yang banyak beredar disebutkan bahwa gejala klinis COVID-19 yang utama ada 3: Demam, Batuk (mostly batuk kering) dan Diare (menurut literatur di Wuhan Jarang, tapi di Eropa ternyata lebih sering).
Masalahnya, ketika kita menyampaikan informasi di atas kepada pasien, sering kali pasien akan berfikir…
"Wah, saya sedang demam. Jangan-jangan saya corona?"
Padahal kalau diukur objektif dengan termometer, suhunya tidak lebih dari 37.3 C. Atau dalam bahasa Suroboyoan-nya, pasien ini masih sumer-sumer (demam subjektif).
Kemarin juga ada pasien mengeluh, "Dok, saya batuknya kok makin menjadi ya? Apa saya Corona?"
Ternyata setelah dicek laboratorium darah lengkap dan Foto thoraks, dalam batas normal.
Jadi, bagaimana sebenarnya gejala COVID-19 dari hari ke hari?
Ada sebuah jurnal bereputasi (NEJM) yang menerbitkan laporan case report kasus pertama COVID-19 di US. Saya rasa bagus bila menjadi rujukan utama untuk mendeskripsikan gejala COVID-19 dari hari ke hari.
Selain itu, sekelompok peneliti kedokteran di Wuhan (China) juga melaporkan Case Series lebih dari 100 pasien yang terinfeksi COVID-19. Saya rasa bagus untuk dijadikan rujukan pelengkap deskripsi gejala COVID-19 dari hari ke hari.
Terakhir, adalah dua orang teman sejawat yang terinfeksi COVID-19 saya ajak ngobrol untuk mencocokkan kesamaan karakteristik klinis dari berbagai jurnal di atas.
Hasilnya, ini adalah gambaran umum gejala COVID-19 dari hari ke hari:
Hari 1-3 Pada hari pertama terinfeksi virus, seringkali hanya dirasakan gejala ringan seperti meriang, pegal linu atau masuk angin.
Hari 4 Sebagian besar gejala akan muncul pada hari keempat, meliputi demam, batuk kering , sesak napas, nyeri otot dan diare. Gejala dapat muncul antara 2-7 hari setelah pasien terinfeksi. Mual dan muntah bisa muncul.
Hari 5 Sesak dapat mulai dirasakan, dengan keluhan kesulitan bernapas. Nyeri perut atau rasa tidak nyaman di perut bisa muncul, disertai mual dan muntah.
Hari 6 Sesak diikuti dengan batuk produktif yang semakin meningkat.
Hari 7 Demam semakin berat, suhu naik > 38 C. Dada berdebar (+). Foto X-ray dada bisa normal (infiltrat negatif).
Hari 9 Sesak semakin memberat, diikuti suara napas tambahan (grok-grok). Bisa terjadi gagal napas. Foto X-ray dada bisa menunjukkan kelainan (infiltrat positif).
Hari 10-12 Sebagian besar pasien dirawat dirumah sakit karena sesak napas akibat infeksi (pneumonia), rata-rata dirawat di RS selama 12 hari.
Jika, disimpulkan sebenarnya curigai COVID-19 bila pasien mengalami gejala flu dengan perburukan. Jika memang ada gejala klinis yang cocok plus riwayat kontak (+) atau tinggal di zona merah baru lah di-cek pemeriksaan penunjang lain-lain.
"Dok, ada nggak yang jual X-Banner untuk edukasi pasien di tempat praktek? Tentang gejala klinis COVID-19 dari hari ke hari?" Sebuah WA dari dokter spesialis penyakit dalam di Padang masuk.
Akhirnya aku dan tim Dokter Post lembur untuk bikin X-Banner Edukasi Pasien COVID-19.
"Alhamdulillah, Terima Kasih banyak dok. X-Bannernya sudah sampai. Jadi lebih gamblang dan cepat edukasi ke pasien. Very Recommended."
Kalau kamu juga mau pesan X-Banner kayak di atas, kamu bisa langsung WA Yahya 085608083342 atau lebih cepat klik link WA ini
Semoga Bermanfaat.
Referensi:
- Holshue et al. 2020. First Case of 2019 Novel Coronavirus in the United States. N Engl J Med 2020; 382:929-936. DOI:10.1056/NEJMoa2001191.
- Wang et al. 2020. Clinical Characteristics of 138 Hospitalized Patients With 2019 Novel Coronavirus–Infected Pneumonia in Wuhan, China. JAMA. 2020;323(11):1061-1069. doi:10.1001/jama.2020.1585.